Sensus Ekonomi 2025 Mengawali Pemetaan Ekonomi Desa Tanjung Agung, Kecamatan Sukamerindu Badan Pusat Statistik (BPS) telah memulai pelaksanaan Sensus Ekonomi 2025. Sensus ini merupakan kegiatan nasional yang bertujuan untuk mendapatkan potret utuh perekonomian Indonesia, hingga ke level desa. Salah satu lokasi pelaksanaan sensus ini adalah Desa Tanjung Agung, Kecamatan Sukamerindu, Kabupaten Lahat. Data yang dikumpulkan melalui Sensus Ekonomi 2025 akan memberikan gambaran komprehensif terkait struktur ekonomi desa, mulai dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdagangan, industri rumah tangga, hingga sektor jasa. Pelaksanaan Sensus Ekonomi 2025 di Desa Tanjung Agung diharapkan dapat menghasilkan data yang akurat dan terpercaya. Data ini nantinya akan menjadi landasan bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan pembangunan ekonomi yang tepat sasaran dan berkelanjutan. Pemahaman mendalam mengenai potensi dan tantangan ekonomi desa akan memudahkan perencanaan program-program pemberdayaan masyarakat serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya lokal. Sensus Ekonomi 2025 mencakup pendataan seluruh pelaku usaha di Desa Tanjung Agung, baik yang berskala mikro, kecil, menengah, maupun besar. Data yang dihimpun meliputi jenis usaha, jumlah tenaga kerja, omzet, aset, dan berbagai informasi relevan lainnya. Partisipasi aktif seluruh pelaku usaha dalam sensus ini sangat penting untuk menjamin keakuratan dan kelengkapan data yang dihasilkan. Data yang valid akan menjadi dasar yang kuat untuk merumuskan strategi pengembangan ekonomi desa yang efektif dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Hasil Sensus Ekonomi 2025 di Desa Tanjung Agung akan memberikan informasi penting mengenai kontribusi masing-masing sektor ekonomi terhadap perekonomian desa secara keseluruhan. Data ini akan memperjelas sektor-sektor unggulan yang perlu dikembangkan lebih lanjut, serta sektor-sektor yang memerlukan intervensi khusus untuk peningkatan produktivitas dan daya saing. Dengan demikian, Sensus Ekonomi 2025 diharapkan dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan. Penulis: HumasPemdestaMandiri